Museum Karst, Si Cantik Yang Kemarin Terendam
Hujan yang mengguyur Wonogiri sejak 27 November 2017 berdampak buruk pada salah satu Objek Wisata Wonogiri yakni Museum Kars. Museum yang konon merupakan museum karst terbesar se Asean ini, Selasa kemarin tergenang air. Berita Museum Kars yang banjir cukup viral, terbukti dari menyebarnya informasi kondisi Museum Karst kebanjiran di berbagai grup WAG dan linimasa media sosial saya.
Sebuah pertanyaan tentang bagaimana bisa Museum Karst kebanjiran yang diajukan seorang teman, sejatiya juga menggelayuti benak. Iya sih, lokasi Museum berada di cekungan, tapi bangunan Museum sendiri sudah ditinggikan.
Museum Karst sebelum kebanjiran |
Rasa penasaran itu juga menjadi bahan diskusi seru dengan adik lewat catingan WA kemarin. Jika Museum Karst Wonogiri sampai kebanjiran, itu berarti warung-warung di sana juga terendam? Lawong posisi museum sendiri sudah tinggi, sementara warung berada di bawah. Ya, walaupun warung-warung disana non permanen sih. Tapi kan tetep kasihan. Dan itu berarti, volume air di sana sangat-sangat tinggi. Museum yang sudah ditinggikan saja terendam.
Pagi hari, saya sampai membuat gambar analisa tak penting, tentang bagaimana itu terjadi, saking masih tak percaya kalau Museum Karst kebanjiran.
Pada akhirnya berita video yang baru muncul saat hari mulai siang, membuktikan kenyataan bahwa benar, Museum Karst Pracimantoro Wonogiri kebanjiran. Dari situ baru saya benar-benar percaya.
Tak terbayang seperti apa kondisi Museum Karst nanti kalau sudah surut. Banyak peralatan di sana merupakan barang-barang elektronik, panel-panel edukasi dan ragam replika serta miniatur yang bercerita tentang karst dan kedupan masyarakat di daerah karst sejak era nenek moyang. Apalagi, Museum Karst memiliki 3 lantai, dimana lantai bawahnya memiliki isian yang cukup banyak karena memang menjadi lokasi kunjungan wisatawan.
Berita dari Timlo menyebutkan, banjir yang melanda Museum Karst ini merupakan luapan sungai dari 3 desa yang semuanya bermuara di satu luweng di dalam Goa. Luapan sungai yang berlebihan, membuat luweng tak sanggup menampung debit air. Karena itulah banjir di Museum Karst Wonogiri terjadi.
Tak jauh dari lokasi Museum, memang ada sebuah Goa yang disebut Goa Sodong, Goa yang memiliki sumber mata air yang hingga sebelum banjir masih digunakan sebagai tempat mandi warga inilah, muara dari air-air itu.
Apa sih Museum Karst?
Mungkin yang belum tahu, jadi museum Karst ini adalah museum yang dibuat dengan tujuan pelestarian, konservasi kawasan kars, meningkatkan apresiasi masyarakat mengenai kawasan kars, meningkatkan potensi geologi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Museum ini difungsikan sebagai sarana penyebarluasan informasi tentang kawasan Kars Indonesia dan dunia. So bakalan ada banyak hal seputar Kars ketika kita masuk ke dalam
Proses terbentuknya karst, jenis-jenis karst di berbagai belahan dunia, bentuk-bentuk karst, dan pemanfaatan Karst dari jaman prasejarah dijelaskan secara apik melalui gambar, peraga, miniatur, dan peralatan audio visual di sana.
Objek wisata Museum Karst juga dikelilingi dengan banyak Goa-goa di sekitarnya. Ada 7 macam Goa. Goa Tembus, yang bisa ditemui di dekat lokasi membayar tiket masuk kawasan karst, Goa Sodong, Goa mrico, Potro-Bunder, Gilap,Sapen dan Sonya Ruri.
Selain Goa, dulu sewaktu awal pembangunan, sempat terdengar kabar akan dibangun tempat peribadatan 5 agama di sini. Hingga kini, setahu saya yang sudah ada baru mushola, serta sebuah pura yang dibangun di posisi cukup tinggi di atas goa Sodong.
Yang paling menarik adalah, untuk masuk ke Museum Karst selama ini gratis. Pengunjung hanya membayar tiket masuk kawasan Karst sebesar: terakhir saya kesana 2016, hanya Rp. 3.000
Baca Juga
Hingga tulisan ini saya buat, hujan di Wonogiri tak jua reda (29-11-2017: 01.51). Yah, dan sepertinya ini juga senada dengan wilayah Pacitan serta Gunung Kidul yang juga mengalami kondisi serupa, efek dari Siklon Tropis Cempaka kata para orang pinter.
Ada satu status kece dari seorang teman fb:
Bumi sehari dimandikan
Matahari seperti disembunyikan.
Lalu penjual es seakan kehilangan pelanggan
Sementara abang tukang bakso kebanjiran orderan
Lantas kau pingin menyalahkan keadaan?
Jangan!
---@yusufcahyono----
Yah, apapun yang terjadi, percaya saja ada hikmah dari setiap kejadian, entah nanti atau entah sekarang, entah besuk. Keep positiv thinking.
***update: hujan sudah berhenti sekitr pukul 7.00
Lantas seperti apa museum karst sebelum banjir?
Ini videonya:
Ini videonya:
10 comments
Ya Allah.. ngga bisa bayangin isi museumnya nanti bakal jadi kayak apa.. semoga banjir segera surut. Aamiin
ReplyDeleteamin.. masih belum sempat untuk nengok museum karst pasca banjir
DeleteWah, puisi Om Yusuf Cahyono kereennn. Fubuki juga cepat tanggap banget sama keadaan. Mantap!
ReplyDeletehehe. prihatin e mbak
DeletePraci bisa banjir aja aq agak percaya. Wong langganan kekeringan ternyata bs kbanjiran jg. Persis seperti ramalan sabdo palon. Semoga tdk ada korban, semoga semua sabar dan kondisi segera pulih
ReplyDeletealhamdulillah nggak ada korban mbak untuk yg wilayah sekitar museum karst sampe praci kota. Tapi kurang tau tempat lain
DeleteDuh, museum Karstnya.. :(
ReplyDeleteMungkin karena letaknya yg ada di cekungan juga ya..
Beberapa lokasi di Gunung Kidul yg di cekungan jg pada banjir.. Termasuk Goa Ngingrong yg jadi danau..
iya mas karena cekungan yang cukup dalam juga ms karst itu. aku malah nggak tau kalau goa itu
DeleteBaru ngeh setelah baca penjelasan kenapa musium Karts bisa terendem gitu. Apakah tidak ada tindak lanjut mas soal ini dari pemerintah atau pemangku kepentingan disan? Sayang banget, soalnya ini juga musim hujan.
ReplyDeleteDuh gimana keadaannya ya, pengen ajak bocah..
ReplyDeleteSemoga yang tersaji, bisa bermakna.
Kalau kamu suka dengan artikel ini, jangan lupa share & like fanspage gubug kecil sang entung di facebook
Terima Kasih :)