Menjadi [BUKAN]Cinta di Greenhost Boutique Hotel
….
Atau senyummu,
Dinding diantara aku dan ketidakwarasan
Persis segelas kopi tanpa gula,
Pejamkan mimpi dari tidur
Apa kabar hari ini?
Lihat tanda tanya itu,
Jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu
….
‘Batas’ karya Aan Mansur, Salah satu petikan puisi AADC 2
***
Sebagai kaum generasi 90 an, AADC jelas menjadi sesuatu yang cukup terkenang di kepala saya. Dan kemunculannya lagi setelah sekian tahun dalam sesi AADC 2, menjadi surprise tersendiri yang membuat penasaran.
Apa kabar Rangga? Apa kabar kisah cinta yang terpisah purnama 14 tahun lamanya?
Hemm, walaupun hanya film, tetapi saya penasaran.
Bermodal menunggu ada blogger yang upload dan bisa didownload dengan gratis. Akhirnya saya bisa juga melihat AADC 2. Ya semoga blog penguplod AADC 2 itu nggak diblokir. Hihihi.
Saya cukup bersyukur nggak lihat film ini di bioskop. Pasalnya setelah nonton, menurut saya, filmnya kurang greget. Gimana ya, pokoknya kurang puas saja. Mungkin salah satu alasannya lantaran Cinta memilih Rangga, dan meninggalkan Trian yang sudah lebih dulu melamarnya.
Saya tidak suka dengan film-film yang endingnya ada yang terluka salah satu begini. Huhu.
Apa yang Cinta lakukan ke Trian itu menurut saya, Jahat!
Tapi, satu hal yang saya acungi jempol buat film ini. Film ini berhasil mengangkat beberapa tempat pariwisata Jogja yang sebelumnya tidak terlalu terkenal. Bahkan kini efeknya, beberapa agen wisata menawarkan paket tur bertema Napak Tilas AADC 2.
Sejenak di Greenhost Boutique Hotel
Sumber gbr: Agoda |
Jika alasan Cinta ke Greenhost Boutique Hotel adalah untuk melihat pameran Eko Nugroho, maka alasan saya hari itu adalah untuk mengikuti salah satu acara Biznet bersama PHP Joglo Raya.
Jika Cinta datang karena akan melihat pameran seni abstrak yang dia mengerti, maka saya datang untuk mendengarkan pakar pemrograman PHP berbagi ilmu pemrograman, yang sayangnya hingga detik ini bahasa Pemrograman ini masih terasa abstrak buat saya. Huh.
Jadi jika ditanya saya dapat apa di sana? Yang saya dapatkan dan justru saya tangkap adalah ini: "perasaan menjadi [bukan] Cinta di Greenhost Boutique Hotel." Haha
Biarpun kata teman Prawirotaman itu lokasinya jauh, tapi pagi itu saya penuh suka cita berangkat ke Jogja. Yap, jika ada satu saja alasan buat saya untuk datang ke Jogja, seperti artikel saya sebelumnya, sebisa mungkin saya pasti datang. Ada kerinduan tersendiri bagi saya tentang Jogja. So, ajakan ke Jogja sebisa mungkin pasti saya terima J
Mendung sempat bergelayut hari itu. Untungnya, hujan enggan turun sampai saya tiba di Prawirotaman. Biarpun sempat tersesat dan salah arah, akhirnya saya sampai juga di daerah Prawirotaman. Tak ada Maura, Mily maupun Karmen di samping saya, karna saya hanya datang sendiri. Beberapa kawan kampus [bukan Maura, bukan Karmen dan bukan Mily tentunya] sempat saya ajak, sayangnya mereka berhalangan hadir. Jadilah saya Cuma seorang diri.
Gang-gang kawasan Prawirotaman ini memiliki beberapa hotel yang cukup unik ternyata. Salah satunya ya Greenhost Boutique Hotel yang menjadi jujugan saya ini.
Ada Apa di Greenhost Boutique Hotel?
Penampakan luar hotel sedikit berbeda dengan kondisi ketika Cinta kemari. Pertama kali datang, pandangan saya langsung tertuju pada daun-daun yang menjalari bangunan Greenhost Hotel. Selang waktu antara kedatangan saya dan Cinta, rupanya cukup menumbuhkan daun-daun merambat yang membuat Greenhost hotel Jogjakarta terkesan lebat. Yeah, waktu memang menjadi batas. Seperti puisi Rangga:
Semua perihal diciptakan sebagai batas
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain
Hari ini membelah, membatasi besok dan kemarin
Memasuki pintu masuk hotel, Dinding depan pintu masuknya tersusun dari tembok-tembok kayu yang membuatnya berkesan alam sekali. Desain hotelnya terlihat unik. Lain dari yang lain. Jika beberapa waktu lalu saya membahas tentang eco resort. Maka Greenhost ini disebut-sebut sebagai eco hotel. Sejatinya, saya bertanya-tanya dalam hati, kenapa bangunannya tidak dicat dan malah hanya berwarna seperti warna semen saja? Entahlah. Mungkin ada alasan tersendiri.
Nuansa sejuk kuat saya rasakan. Mungkin lantaran tanaman-tanaman hydrophonic yang tertanam di setiap pinggiran lantai hotel. Kesan mewah pun menurut saya tetap tercipta. Keberadaan ornamen-ornamen kayu di lantai, kolam renang yang memanjang di tengah serta kursi-kursi unik memberikan nuansa kemewahan alami kalau menurut saya.
Memasuki lift, saya dipertemukan nuansa alam lagi. Lift di Greenhost masih juga bertema kayu seperti tembok depan dan lantainya. Sampai di atas, di bagian rooftopnya saya cukup lama terkesima dengan deretan aneka rupa tanaman hydroponic yang tumbuh subur dan tampak terawat. Inilah kelebihan utama Greenhost Boutique. Melihat lokasi penanaman aneka sayur begini, mengingatakan saya pada Agrowisata Amanah yang juga banyak sekali sayurannya. Bedanya jika di Greenhost, karena tanpa lahan, makanya penanaman dilakukan secara hydroponic.
“Dipakai buat pemenuhan konsumsi hotel, serta restaurant yang ada di bawah mbak,” ujar salah seorang pegawai saat saya iseng bertanya mengenai fungsi dari tanaman-tanaman ini. Saya mengangguk-angguk saja. Tak ada pertanyaan lanjutan. Saya hanya sibuk berkeliling melihat sayuran.
Sayangnya ketika sibuk berkeliling, saya hanya ketemu seorang kawan kampus yang menjadi temannya pembicara. Huh.
Kan maunya ketemu Rangga
Kan maunya ketemu Rangga
Tapi, tidak ada Rangga yang memanggil saya dari belakang. Tidak ada pula yang saya omeli dengan kesal, lantaran ketiadaan kabar setelah sekian lama purnama terlewatkan. Yeah saya memang bukan Cinta. Saya Aida. Haha.
Lantaran seperti yang saya bilang tadi, PHP itu terasa abstrak buat saya. Makanya, saya lebih suka berkeliling-keliling di sela-sela break acara. Saya susuri tuh tiap lantai, sambil sesekali berusaha curi-curi pandang kamar yang kebetulan terbuka. Penasaran pengen lihat kamarnya. Menurut resepsionis di depan yang saya tanyai, harga kamar di hotel ini sama semua. Sekitar Rp. 400 ribu semalam. Tidak ada tingkatan kamar yang membedakan fasilitas kamar seperti hotel-hotel lainnya.
Satu hal kesamaan saya dan Cinta ketika datang ke Greenhost: kami sama-sama nggak nginep di hotel yang lagi kekinian ini. Hehe, yah semoga nanti kapan-kapan ada undangan buat bobok ke sini lah. #ngarep.
Menyusuri lantai-lantai Greenhost Hotel, mempertemukan saya dengan beberapa orang bule. Sayang tidak ada juga bule yang bisa jadi Rangga saya. Wkwkwk.
Nampaknya, hotel ini memang terkenal di mata turis asing. Perkiraan saya rupanya senada dengan yang diungkapkan seorang pegawai yang kebetulan sempat bertemu di mushola. Ia bercerita, bahwa di Greenhost banyak tamu bulenya.
Kembali ke lantai paling dasar, saya menyusur ke sisi kiri kanan kolam renang. Hotel ini dilengkapi pula dengan toko souvenir yang memiliki desain senada dengan hotel: unik, clasic dan alam banget. Greenhost Hotel dilengkapi pula dengan Tea Spa serta Art Kitchen, restauran dari hotel ini. Yang bikin asyik, kita bisa pesen makanan sembari duduk-duduk di kursi dekat kolam. Kan syahdu.
Untuk
Kolam renang Greenhost Hotel Boutique Jogjakarta ini juga bisa dipakai untuk
umum. Tarifnya Rp 100.000 dengan fasilitas makan/minum, handuk, dan safe deposit
box untuk penititpan barang. Jam bukanya sendiri antara pukul 6.00-20.00.
Nah, kalau ingin sejenak menjadi Cinta dan penasaran dengan salah satu hotel yang menjadi bagian sejarah film AADC 2, silahkan mampir saja ke Greenhost Boutique Hotel
Jalan Prawirotaman II No. 629, Brontokusuman, Mergangsan, Brontokusuman, Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55153
Telepon:(0274) 389777
Web: http://greenhosthotel.com/
34 comments
Uda pernah ke hotel ini, tp undangan bt review kuliner. Hiks uda tour jg sih sampe rooftop, tp blm puas kalo blm nginep kyknya. 😂😂😂
ReplyDeleteSama mas. Belum puas kalau belum nginep
DeleteMbok ke sini itu nginap loh hahahahha. Cuma keluar uang 400k dan nggak perlu ngereview akkakakkaka
Deletewkwkwk. asik meneh nek mbok bayari kak :D
Deleteduuh, udah lama mau ke greenhost tapi batal terus.
ReplyDeletepengen nyemplung di kolamnyaa 😂
Hehe. Keliatannya seger ya mbak
Deletesayangnya kok gak nginep mbal
ReplyDeleteNah itu dia pak :D
DeletePengennya nginep sebenernya
Keren ya konsep hotelnya.
ReplyDeleteKayaknya kalo nginap asyik deh ya mbak?
yup keren, dan bener banget. asik kalau andaikan nginep :)
Deleteaku aja baru nonon film aadc2 ini minggu lalu di sctv mbak ;p wkwkwkwkw... dan lgs bersyukur ga nonton di bioskop krn ngerasain yg sama, ga greget filmnya ;p
ReplyDeletemakanya kemarin pas di jogja aku ga tertarik datang k tempat2 yg dilewatin rangga cinta... eh, tapiiiiii suami malah ngajakin k lokal kafe, yg cinta ama temen2nya sempet duduk manis gitu ;p. itu juga kita datangin krn akuntan di sana sepupu suamiku hahahaha ;p.. kalo ga, kita jg males kesana
Kalau aku sih cuma jadi penasaran saja mbak sama tempat-tempatnya. Belum pernah semua je yang dikunjungi cinta
Deleteendingnya terlalu happy ending dan aku ga suka hahahaha
ReplyDelete*malah ngomentarin filmnya
Yang bikin kamu nggak suka pasti karna kisahmu lagi nggak happy ending kan Mas Joo :D wkwkwk. soktau
Deleteini hotel yang lagi hietz di instagram itu, kalo ke jogja wajib nginep disini ah..
ReplyDeleteNggak wajib mas. Nggak nginep juga nggak dosa kok. Wkwkk.
DeleteIya mas bud, hotel ini lagi hiets di medsos
Namanya Green House jadi serba hijau yah.
ReplyDeleteGreenhost mas :D
DeleteIya yang green green pasti hijau n asri
Adem yaa hotelnya, sejuk gitu. Aida udah gabung di Indonesia Corners belum? Yuk gabung yaa kami tunggu :)
ReplyDeleteSudah gabung ya :)
DeleteIno nungguin diajakin trip id corner hehe
Aih, keren ini tempatnya. Menyatu dengan alam ^^
ReplyDeleteYup keren
DeleteHayuk kapan-kapan kita nginep di sini neng...
ReplyDeleteDitunggu lobinya kak mae. Ahahaha
DeleteLift nya kok gemeeees banget sih mbaaa 😍😍 Jadi pingin naik lift nya #bedafokus
ReplyDeleteWkwkwk. Kapan2 mampir terus bilang aja mau nyobain lift nya doang mbak. Haha
DeleteSependapat. Film yg ke 2 berasa kurang greget kaya chemistry yg di paksakan
ReplyDeleteEh tp itu tempatnya asri tenan y..enak pasti buat leyeh-leyeh manja :D
Hyup. Kerasa banget ya pemaksaannya. Pokoknya nggak greget :D
DeleteKeren hotelnya nih, jadi pengen nginep disitu.. :)
ReplyDeletesama :)
Deletejadi udah ada yang manggil kamu dari belakang ? 😂😂
ReplyDeletehahaha. pertanyaannya
Deleteyang saya suka sandal hotenya mba, "jupukable" banget..kawkaw
ReplyDeletecuma ya itu,, temboknya gak dicat, mungkin dananya untuk bikin kebon sayur di lantai atas. Berasa main ke superindo kalau naik ke kebon sayurnya itu uey :D
Khayalanmu kak kak. Hahaha
DeleteSemoga yang tersaji, bisa bermakna.
Kalau kamu suka dengan artikel ini, jangan lupa share & like fanspage gubug kecil sang entung di facebook
Terima Kasih :)