Mengintip Pembuatan Getuk Marem Magelang, Getuk Yang Rasanya Marem Tenan
Berwisata kalau tak mampir membeli oleh-oleh bisa menjadi perkara fatal buat saya. Pasalnya banyak sekali teman-teman saya yang mendadak bisa berubah menjadi monster kalau saya kelupaan membawanya. Hehe.
Untunglah salah satu rangkaian acara mengunjungi Magelang kemarin, kami diajak mengunjungi outlet getuk Marem. Tempat oleh-oleh yang menjual gethuk sebagai panganan khasnya. Kedatangan kami ini sebelum kami kembali lagi ke Hotel Safira, Hotel tempat kami menginap
Getuk Marem ini getuk . Sama seperti gethuk-gethuk yang lain di Jawa Tengah. Terbuat dari singkong yang dihaluskan. Tapi dengan penyajian bentuk, pengolahan dan rasa yang berbeda.
Getuk Marem merupakan oleh-oleh khas Magelang yang cukup terkenal. Selain memiliki sertifikat Halal, getuk marem juga pernah mendapat berbagai penghargaan. Salah satunya penghargaan dari MURI karena pernah membuat getuk terpanjang di ulang tahun kota Magelang 2013 silam.
Menengok Pembuatan Getuk Marem
Sembari mencari oleh-oleh kami diajak mengintip proses pembuatan getuk yang sudah ada sejak tahun 1987 ini.
Hari itu, kedatangan kami bertepatan dengan truk yang baru saja selesai menurunkan singkong-singkong dari tempat asalnya . Singkong-singkong ini masih terlihat fresh dengan bentuk besar-besar yang terlihat baik kualitasnya. Pantas saja kalau getuk marem menjadi panganan oleh-oleh yang lumayan punya nama di Magelang.
Saat ke getuk marem, sang penjual dengan ramah menceritakan kepada kami bagaimana proses pembuatan gethuk.
Setelah singkong-singkong dikupas, dipotong-potong dan dibersihkan, selanjutnya singkong dikukus dengan semacam dandang besar hingga matang. Singkong yang matang ini selanjutnya ditimbang.
Lantas diberi campuran gula pasir untuk selanjutnya dimasukkan ke mesin penggilingan. Mesin penggilingan ini sekilas masih sederhana, tapi cukuplah membantu proses produksi getuk marem selama ini.
Selanjutnya adonan getuk yang sudah jadi dan diberi perasa diberikan ke ruang bagian tengah, berisi beberapa orang laki-laki berbaju ala koki dengan celemek, penutup kepala dan masker di wajahnya. Para laki-laki ini bertugas menggulung-nggulung menyusun-nyusun lantas memotong susunan hingga menjadi getuk marem yang siap untuk dikemas.
Getuk yang sudah siap kemas disusun ke dalam wadah lantas diserahkan ke para perempuan yang bertugas mempacking. Selesai dipacking gethuk pun siap untuk dipasarkan.
Saya melihatnya cuma bisa geleng-geleng kepala dengan kecepatan dan kepawaian para pegawai getuk marem dalam bekerja. Terlihat mahir.
Apa yang membuat getuk marem unik?
Bagi saya rasa gethuk marem berbeda. Rasanya empuk, di gigitan awal sekilas seperti permen karet. Sedikit kenyal. Kemudian rasanya disusul manis yang pas dan lembut. Berbeda dengan getuk-getuk yang selama ini saya makan. Hal ini terjadi karna mungkin getuk marem digiling hingga lembut. Tepatnya hingga 8 kali masuk ke mesin penggilingan.
Selain rasa kenyal, inilah yang menjadikan getuk marem oleh-oleh khas. Bentuknya berwarna-warni yakni coklat, pink dan putih yang merupakan hasil dari varian rasa coklat, susu, dan strawbery. Khasnya lagi packingnya pun tidak seperti gethuk kebanyakan.
Gethuk marem yang ukurannya kira-kira panjangnya sekitar 5 cm dengan bentuk balok ini di packing dengan lilitan plastik transparan yang sudah ada cap namanya.
Saat salah satu peserta menanyakan mengenai ide bentuk gethuk yang berbeda ini, menurut penuturannya bentuk getuk itu memang sudah demikian adanya sejak kakeknya membuat gethuk marem pertama kali.
Nama marem sendiri dalam bahasa jawa artinya puas dengan level yangl lebih tinggi dari puas. Kemareman ini berusaha diwujudkan pada semuanya, bahan dan kualitas terutama. Jadi harapannya seluruh pelanggan yang membeli getuk bakalan merasa marem.
Berapa harganya?
Getuk marem, satu kotak harganya Rp. 20.000 dengan isian 16 biji gethuk. Untuk masa kadaluarsa karena getuk ini tanpa bahan pengawet, maka masa kadaluarsanya relatif singkat. Hanya sekitar 5 hari. Tapi yakin tuh kalau kita beli bakalan habis dalam 5 hari? Ya kalau di tempat saya sih sehari saja sekotak gethuk langsung ludes tinggal kardusnya. Hehe.
Owh iya, sekedar tips dari saya, nanti ketika membeli getuk marem sebagai oleh-oleh khas Magelang, tak perlu dimasukkan kulkas ya. Pendapat saya sih, rasa getuk bakalan tetep khas kalau penyimpanannya di luar kulkas. Soalnya kenyilnya lebih kuat terasa. Walaupun masuk kulkas ya tetep enak.
Nah, kalau ke Magelang, dan bingung cari oleh-oleh, Maybe bisa mampir kemari
Getuk Marem
Alamat: Jl. Beringin II, Tidar Krajan, North Tidar, South Magelang, Magelang City, Central Java 56125Telepon: (0293) 367007
34 comments
Saya pernah makan getuk marem ini... Enak mbak, rasanya khas... Jadi pengen deh :D
ReplyDeleteyup khas. sayangnya jauh yo
DeleteLumayan murah ya, harganya..
ReplyDeleteBtw, jadi pengen getuk skrg :(
hihi, mesti cobain tuh kalo ke magelang
DeleteDi Magelang memang banyak gethuk ya Mba? Ini marem banget nggilingnya, eh rasanyaaa..hihi.. Habis nggilingnya aja 8x coba.. :D
ReplyDeleteiya mbak ada beberaa. tai getuk ini yang katanya khas
DeleteOh gethuk trio alias tiga warna. Duh lama banget nggak makan gethuk ini mba Aida.
ReplyDeleteJadi pengin..masihkah? Wkwkwk
habis mbak :D
Deleteenak kak getuknya...mau dong dilempar satu. #satukardus
ReplyDeleteWkwkwk. Diuncalne tekan semarang kak? Ra tekan noh >•<
DeleteSuk wae ng semarang aku ditumbasne lumpia yo :D
mw cetuk kak
ReplyDeleteCetuk itu apa :D
DeleteCetuk itu apa :D
Deletekhas banget ini :D
ReplyDeleteYup khasnya magelang
DeletePertamanya mikir nih getuk dibikin pake mata tertutup, eh... itu sih merem ya? :D
ReplyDeleteJadi penasaran pengen nyobain gethuknya. Kayaknya enak tuh.
Yaaahhh kalo meremm ga keliatan lah. Ada2 aja. Wkwkwk
DeleteKalo ke magelang wajib tuh coba
Pas di sini aku lebih banyak diam, jadi anak kalem. Duduk dikursi sambil ngabisin getuk yang disediakan :-D
ReplyDeleteOwh jadi kamunya diem terus gigimu yang aktif mengunyah 😁 bagus itu. Wajib dicontoh wkwkwk
DeleteBiasanya getuk2 itu sekali makan enak sih, tapi lama-lama eneg
ReplyDeletetapi lihat penampakannya kok kayaknya enggak ya, jadi pengen ke Magelang lagi :)
Langsung cusss ke magelang sono
DeleteBacanya aja bikin ngiler nih, jadi pengen makan getuk ini .. hehe..
ReplyDeleteAku juga ada rencana gowes ke Magelang, kalau tidak lupa pengen beli getuk marem ini :)
Btw, salam kenal :)
Jangan lupa mampir mas :)
DeleteSalam kenal kembali. Thx sudah mampir
AKu udah lama gak makan gethuk, kangen makan gethuk huhuhu
ReplyDeleteTFS ya mbak :)
Trima kasih sudah mampir mb april. Buruan cuss gih dibeli
DeleteApa bedanya dengan gethuk Sokaraja Mbak, kira-kira enakan mana ya?
ReplyDeleteterima kasih
Waduh, apa ya mas. Saya kurang tau soalnya kemarin hanya ngicipin yang getuk marem. Tapi setau saya keduanya sama2 oleh2 khas andalan kota magelang
Deletembak, selain karyawan dilarang masuk....
ReplyDeletekawkakwkaw
Pengecualian buat blogger baik hati dan tidak sombong ms. Wkwkwk
Deletejadi pengen makan gethuk nih, hehehe
ReplyDeleteBeli gih ke magelang :D
DeleteTerlalu manis kak menurut aku..
ReplyDeleteKalau menurutku pas :D
DeleteAku suka gethuk jenis ini, enak suma sayang langka
ReplyDeleteSemoga yang tersaji, bisa bermakna.
Kalau kamu suka dengan artikel ini, jangan lupa share & like fanspage gubug kecil sang entung di facebook
Terima Kasih :)