Embung Bendokerep, Wonogiri pun Ternyata Punya Embung
Tiap kali pulang kampung, saya selalu merasa penasaran dengan tulisan “Embung Bendokerep” yang dipasang di gerbang dekat jembatan Krisak, Wonogiri. Sekian lama lewat jalanan Solo-Wonogiri, baru beberapa bulan terakhir ini saya sadar ada tulisan itu.
“Wonogiri punya embung?” Mengernyit aneh.
Bayangan saya, ini bakalan seperti embung di Nglanggeran Jogjakarta sana. Sebuah kolam di ketinggian, dengan view indah matahari tenggelam pada sore harinya. Uhh, tempat yang manis.
Lantaran penasaran, akhirnya beberapa waktu lalu, saya memaksa Nana untuk bersedia menemani saya main-main ke Embung Bendokerep. Itung-itung, liburan terakhir sebelum sepupu saya ini move on dari Wonogiri tercinta. Hiks. Nama lo, bakalan jarang ada di gubugkecil lagi kak.
Pagi di Embung Bendo kerep
Berada di Desa Bendo Kerep, Kel Giriwono, Wonogiri. Embung Bendho Kerep ini ternyata bukanlah Embung layaknya Embung di Nglanggeran Jogja sana. Jauh sekali bedanya.
Ekspektasi, kadang memang tak seperti realita.
Ekspektasi, kadang memang tak seperti realita.
“Kecewa??”
“Tidak sama sekali”
Kalau menurut bobokidnesia Pengertian Embung itu kolam untuk menampung air hujan yang akan diamanfatkan saat musim kemarau, dan umumnya embung berada di daerah pegunungan.
Kalau menurut bobokidnesia Pengertian Embung itu kolam untuk menampung air hujan yang akan diamanfatkan saat musim kemarau, dan umumnya embung berada di daerah pegunungan.
Saya tidak terlalu paham tentang beda embung, situ, waduk, telaga, dan sebangsanya ini. Kalau melihat ke bentuknya, saya justru menilai Embung Bendhokerep ini lebih cocok untuk disebut situ karena mungkin bayangan saya, Embung itu ya seperti terjemahan di atas, cenderung ke kolam layaknya Embung Nglanggeran. Sementara Embung Bendho Kerep ini lebih ke perpaduan situ, waduk dan telaga.
Ahh, entahlah, mana yang bener.
Perbedaan Embung Bendokerep dengan Embung Langgeran selain dari bentuknya, juga di medannya. Kalau ke Embung Langgeran, kita diharuskan naik-naik tangga dulu, sedangkan untuk menuju Embung Bendokerep kita justru musti menuruni tangga. Embung Bendokerep tidak berada di wilayah pegunungan.
Tapi embung ini berada di kaki sebuah perbukitan. Sebuah bukit yang nampak rimbun oleh pepohonan dengan puncaknya yang seolah terlihat sangat dekat untuk digapai.
Perbedaan Embung Bendokerep dengan Embung Langgeran selain dari bentuknya, juga di medannya. Kalau ke Embung Langgeran, kita diharuskan naik-naik tangga dulu, sedangkan untuk menuju Embung Bendokerep kita justru musti menuruni tangga. Embung Bendokerep tidak berada di wilayah pegunungan.
Tapi embung ini berada di kaki sebuah perbukitan. Sebuah bukit yang nampak rimbun oleh pepohonan dengan puncaknya yang seolah terlihat sangat dekat untuk digapai.
Hemm, baru melihat kedekatan puncaknya, dada saya sudah berdesir-desir. Membayangkan, pasti seru kalau berada di atas sana.
“Buk, itu puncaknya bisa didaki?” rasa penasaran saya menuntut jawaban. Seorang Ibu-ibu yang sedang fokus mencari kayu, pagi itu sedikit saya ganggu aktifitasnya.
“Owh, bisa mbak,” jawabnya dengan ramah. Ia meletakkan kayu-kayunya, seolah siap menyambut rasa penasaran saya lagi.
“Ini gunungnya namanya apa bu? Lewatnya mana kalau mau mendaki ke atas?” tanya saya antusias.
Si Ibu tersenyum. “Watu Mayung, mbak. Lewatnya ke situ,” tudingnya pada sebuah belokan. “Tapi kalau cuma berdua jangan, Mbak! Banyak keranya di sana,” lanjutnya memberi nasihat.
“Owh… “ respon saya layu.
Semangat melihat puncak yang menimbulkan euforia ingin sekalian mendaki, tiba-tiba pupus seketika.
Kalau sudah berurusan dengan kera, binatang yang nampaknya menguasai bukit-bukit dan hutan-hutan di wilayah Wonogiri ini, saya nyerah. Untuk tempat-tempat yang dihuni kera seperti itu, jelas saya tak mungkin berani kalau hanya berdua. Jadilah hari itu, kami hanya menikmati Embung Bendokerep dari tepiannya saja.
View Embung Bendokerep |
Nuansa tenang, selaras dengan perairannya yang juga tenang, memberikan keasyikan tersendiri selama di sini. Tempat ini bukanlah tempat wisata hits di Wonogiri. Mungkin karena aksesnya yang cukup ‘ke dalam’. Bahkan ketika di search pun tak banyak refrensi tentang embung ini. Sampai saya sendiri sebetulnya bingung, mau membahas tempat ini dari sisi mananya.
Padahal, tempat ini menurut saya cukup lumayan. Pepohonannya yang asri di tepiannya, perairannya yang bening dengan ujung mengerucut namun seolah tak berujung, yang hasilnya ketika difoto saya malah seperti tidak sedang di Wonogiri. Rasanya cukup aneh ketika embung ini sampai tak terendus oleh anak-anak kekinian seperti halnya wisata Soko Gunung maupun Hutan Pinus.
Tapi ya, ada untungnya, paling tidak sampah-sampah tak berkeliaran di sekitarnya.
Tapi ya, ada untungnya, paling tidak sampah-sampah tak berkeliaran di sekitarnya.
Akses ke Embung Bendokerep
Jujur saja, saya agak lupa. Yang jelas, nanti dekat jembatan di krisak, akan ada tulisan embung Bendokerep dengan anak panah 1 km. Lurus saja ikuti jalan ini. Ada pertigaan terus lurus. Baru nanti ketemu pertigaan lagi, belok kiri, lantas lurus lagi.
Pokoknya gitu lah. Ribet jelasinnya. Hehe. Sayangnya, kemarin saya juga tak menandai lokasinya ke google map. Hemm. Jadi, mendingan nanti tanya saja warga sekitar kalau mau kemari ya ^^. Pasti mereka tahu.
Pokoknya gitu lah. Ribet jelasinnya. Hehe. Sayangnya, kemarin saya juga tak menandai lokasinya ke google map. Hemm. Jadi, mendingan nanti tanya saja warga sekitar kalau mau kemari ya ^^. Pasti mereka tahu.
Di dekat Embung Bendho Kerep ini terdapat lokasi tambang batu seperti halnya di Randhu Bang. Jadi mungkin nanti lalu lintasnya bakal ketemu truk-truk tambang. So, hati-hati ya kalau kemari.
Karena Embung ini sejatinya bukan tempat yang sengaja dijadikan lokasi wisata Wonogiri, so, sudah pasti untuk ke Embung ini gratis!
Tempat ini cocok kalau merasa ingin nyari tempat refreshing di Wonogiri yang ‘nggak biasa’. Atau nyari ketenangan, guna memancing inspirasi. Kemari sembari gelar tiker, bawa makanan, menikmati kebersamaan keluarga sembari nontonin tenangnya air Embung Bendhokerep pun, menjadi sesuatu yang saya pikir menarik untuk dilakukan.
Well, kalau punya nyali, mungkin bisalah naik-naik ke Watu Mayung. Menarik tuh buat dicoba!
***
Tempat ini cocok kalau merasa ingin nyari tempat refreshing di Wonogiri yang ‘nggak biasa’. Atau nyari ketenangan, guna memancing inspirasi. Kemari sembari gelar tiker, bawa makanan, menikmati kebersamaan keluarga sembari nontonin tenangnya air Embung Bendhokerep pun, menjadi sesuatu yang saya pikir menarik untuk dilakukan.
Well, kalau punya nyali, mungkin bisalah naik-naik ke Watu Mayung. Menarik tuh buat dicoba!
***
Tak sampai sejam kami berada di Embung Bendo Kerep. Dari Embung Bendokerep ini, kami lantas melanjutkan perjalanan ke Telogo Claket. Lewat jalur alternatif Wonogiri-Nguter. Yeah, gantian nurutin Nana meskipun sudah kedua kalinya saya ke tempat itu. Nanti lah, secepatnya saya lanjutkan postingan tentang telogo yang disebut-sebut sebagai Ranu Kmbolonya Wonogiri ini.
22 comments
Subhanallah Indahnya ...
ReplyDeleteBelum pernah kesini saya mbak, semoga ada kesempatan bisa menjelajah embung ini
kapan-kapan kalau ke Wonogiri mamppir aja ms
DeleteCakeeep viewnya..masya Allah
ReplyDeleteAndai sejak dlu tahu ah pasti ksni,karena skrg krucilny tambah saty..yaaah lihat dari blog gubugkecil aja wis ...
hehe. ntar kalau udah agak gedean mbak diajak sekalian aja ke sini
DeleteSeneng ya mba berada di embung sunyi yang memikat hati.. jadi ingin keana
ReplyDeleteyuk ti mampir
DeleteKosakata baru buat saya, embung.
ReplyDeleteSelama ini tahunya ya telaga, waduk, belik.
Adem ya..tapi sunyi keliatannya. Saya suka agak merinding kalau liat tempat sunyi kayak itu
iya. cukup sunyi disini mbak. tapi kalau udah kesini bareng-bareng pasti nggak merinding mbak^^
DeleteNama gua bakal jarang muncul di blog ini... huwaaaaaa... 😭😭😭
ReplyDeleteSaya menolaknya!!!
wkwkwkwk. tenang suk kan kita liburan bareng lagi. lu baik-baik aja dulu di sana
DeleteJernih banget, ya? Tapi kalau sepi serem juga sih. Aku penakut, jangan2 ntar ada hantu. Tapi kalau banyak temannya, tempat ini cocok buat dikunjungi. :D
ReplyDeletenggak ada hantune mbak. hahaha
DeleteEmbung ini juga terlihat dari puncak gunung gandul kak :3
ReplyDeletekayaknya nggak keliatan deh mas. Seingatku yang keliatan itu waduk tandon
Deleteoalah beda tah :D
DeleteSepii ya embungnya but viewnya bagus
ReplyDeleteyup. viewnya lumayan sip
DeleteCantik sekali pemandangannya mba, sayang sekali gak jadi naik ya mba. Saya justru senang kalau di dalam hutan masih banyak kera, karena bisa jadi objek yang menarik untuk dibuat video :). BTW boleh mancing gak di sana mba?
ReplyDeletekalau pas rame-rame nggak masalah mas. Tapi kalau cuma berdua dan keranya jauh lebih banyak dari kami, itu yang bikin saya horor bayanginnya. Hehe. Boleh kok, itu di gambar ada yang mancing
DeleteWonogiri itu indah ya.. belum pernah kesitu.. semoga kelestariannya tetap terjaga..
ReplyDeleteAmin...
DeleteKapan-kapan musti main tuh ke Wonogiri :)
Wah bisa masuk ke list nih pas berkunjung ke Wonogiri..
ReplyDeletebtw salam kenal ya gan..
mampir ke Blogku juga :)
Semoga yang tersaji, bisa bermakna.
Kalau kamu suka dengan artikel ini, jangan lupa share & like fanspage gubug kecil sang entung di facebook
Terima Kasih :)