Bidadari Eco Resort, Pulau Bidadari Kepulauan Seribu suatu hari
Katakanlah saya ini ndeso karna baru pertama merasakan sensasi menginap di sebuah resort. Hyapp. Saya akui, saya memang ndeso. Hla wong asalnya juga dari ndeso lho ya. Walaupun saya sering berbangga karna rumah saya masih masuk Wonogiri kota, tapi tetep, mau bagaimana lagi, Wonogiri ya tetap Wonogiri. Tetep ndesonya, kalau kata temen saya.
Rapopo lah! Saya bangga jadi anak desa :)
Maka, mendapat sebuah kejutan berupa hadiah jalan-jalan ke sebuah resort di wilayah kepulauan seribu adalah hal yang sebelumnya tak pernah saya duga-duga.
Hore banget lah rasanya. Karena itu menjadi pengalaman pertama saya nginep di resort, makanya cukup berkesan banget. Apalagi untuk pertama kalinya saya ketemu temen-temen keren yang rata-rata merupakan blogger dan kompasianer ngehits dari kota Jakarta. Dulu saya kurang ngeh kalau mereka-mereka ini orang hits, la wong saya itu nggak pernah tahu bagaimana riuhnya dunia perblogingan. Kalau tau dari dulu, kan saya bisa minta banyak foto-foto sama mereka. Biar ketularan keren gitu. Hehe.
Jadi Apa Saja Yang Saya Temui di Pulau Bidadari?
Selain teman-teman baru, yang pasti saya jadi paham bahwa dunia penginapan itu tidak hanya ada hotel, motel, losmen, hostel dan resort. Tapi ada yang disebut dengan Eco Resort.
Eco Resort sendiri bisa dikatakan sebagai resort yang peduli dengan lingkungan. Nah, begitulah si Resort di Pulau Bidadari ini. Eco Resort di salah satu Kepulauan seribu tersebut mengusung konsep penyayang alam.
Berdiri di atas pulau dengan luas kurang lebih 6 hektare, Bidadari Eco Resort menjadi satu-satunya resort di pulau Bidadari. Resort ini terdiri dari sekitar 65 kamar. Dari kelas standar, deluxe sampai suite room.
Nah, yang paling asyik itu, adalah kamar-kamar yang berupa cottage-cottage di atas laut. Tiap kamarnya berupa kamar berdinding kayu yang dihubungkan dengan jembatan yang juga terbuat dari papan-papan kayu. Duhh, nampaknya bakalan syahdu banget tuh kalau nginep di salah satu kamar ini. Hla wong saya duduk-duduk di jembatannya saja sembari menikmati semribit angin laut sudah kerasa asyik. Apalagi nginep di cottagenya?
Well, biarpun jatah kamar kami bukanlah di cottage terapung itu, tapi saya tetep ngerasa enjoy. Kita nginep di salah satu kamarnya yang ada di darat. Saya lupa nama kamarnya apa. Yang pasti, kamar ini berupa kamar memanjang yang muat 4 orang.
Well, biarpun jatah kamar kami bukanlah di cottage terapung itu, tapi saya tetep ngerasa enjoy. Kita nginep di salah satu kamarnya yang ada di darat. Saya lupa nama kamarnya apa. Yang pasti, kamar ini berupa kamar memanjang yang muat 4 orang.
Selama berada di Pulau Bidadari, saya lupa tuh kalau saya lagi ada di Jakarta. Hawanya beda sekali. Sebagai orang yang pernah mengadu nasib bergelut dengan penatnya Ibu Kota, saya nyaris tak melihat kenyataan bahwa Pulau Bidadari masih menjadi bagian dari Jakarta. Kecuali, karna gedung tinggi bangunan yang masih terlihat.
Padahal kalau dipikir, Pulau Bidadari merupakan Pulau yang disebut-sebut sebagai Pintu Gerbangnya Kepulauan Seribu karna ia merupakan Pulau yang paling dekat dengan Jakarta. Jaraknya yang hanya sekitar 20 menit harusnya hawa-hawa Jakarta masih tercium. Tapi ternyata tidak.
Padahal kalau dipikir, Pulau Bidadari merupakan Pulau yang disebut-sebut sebagai Pintu Gerbangnya Kepulauan Seribu karna ia merupakan Pulau yang paling dekat dengan Jakarta. Jaraknya yang hanya sekitar 20 menit harusnya hawa-hawa Jakarta masih tercium. Tapi ternyata tidak.
Ini mungkin karena pengaruh “Eco Resort” tadi. Jadi sebagai resort yang ramah alam, Bidadari Eco Resort terbuat dari bangunan –bangunan yang tidaklah permanen, plus Resort Bidadari melakukan usaha-usaha perawatan alam guna memperetahankan keaslian pulau.
Contohnya, Pulau Bidadari tetap mempertahankan pohon-pohon asli tempat ini. Pohon jodoh adalah salah satunya. Malah, pohon Jodoh menjadi salah satu ikon Pulau Bidadari. Pohon lain yang dipertahankan adalah pohon-pohon yang membentuk semacam hutan mini yang menjadi habitatnya Elang Bondhol. Salah satu elang langka di Jawa.
Selain itu, tempat ini juga melakukan beberapa konservasi penyu juga terumbu karang dan hutan bakau. Saking masih asrinya, di sinipun kita bisa ketemu Biawak, binatang yang sekilas mirip-mirip komodho. Rusa-rusa juga ikutan suka berkeliaran di sekitar pulau Bidadari.
Apa Yang dilakukan di Pulau Bidadari?
Selain menginap di resortnya, kita bisa melakukan beberapa hal selama di Pulau Bidadari. Karna Pulau Bidadari ini pulau paling dekat dengan Jakarta, maka jangan harap bisa snorkling di sini. Airnya kurang jernih untuk melihat ikan.
Tapi tenang, kita masih bisa melakukan aktivitas air yang lain. Salah satunya adalah main kano ataupun banana boat. Jadi tetep bakalan bisa seru-seruan ma teman-teman.
Sementara untuk aktivitas di daratan kita bisa mengunjungi Benteng Martello. Salah satu Benteng peninggalan jaman VOC yang reruntuhannya kini menjadi ikon khas Pulau Bidadari.
Wisata Sejarah
Reruntuhan Benteng Martello Pulau Bidadari |
Selama berlibur di Bidadari Eco Resort kita nantinya juga ditawarkan untuk memilih paket menarik. Seperti mengunjungi 3 pulau di dekatnya.
Lantaran kemarin tujuan kompetisi adalah sekaligus mempromosikan Pulau Bidadari, makanya kami sekalian diajak menikmati paket tur wisata keliling Pulau.
Adalah Pulau Kelor, Pulau Onrust, juga Pulau Cipir yang menjadi tujuan susur kami. Sayangnya karena satu dan lain hal, hari itu kami hanya diajak ke Pulau Kelor dan Pulau Onrust, sementara Pulau Cipir sekedar kami lewati.
Penjelajahan kami mengunjungi Pulau Bidadari hari itu ditemani oleh seorang ahli arkeologi DKI Jakarta, Pak Candrian Attahiyat. Ini pertama kalinya saya ketemu ahli arkeolog. Pokoknya, selama di Pulau Bidadari saya banyak ‘pertama kalinya’. Hihihi. Nggak sia-sia banget lah jauh-jauh saya dari Solo naik bus seorang diri.
Selama perjalanan, Pak Can tak henti-hentinya menjelaskan kepada kami mengenai bagaimana Pulau Bidadari serta ketiga pulau lainnya memiliki keterkaitan erat dengan sejarah bangsa Indonesia.
Pulau-pulau tersebut di jaman Belanda bukanlah sekedar pulau. Pulau Bidadari misalnya. Seorang kompasianer Jogja, mas Arif Lukman, ketika perjalanan ini usai begitu kreatif memberi judul artikelnya : Pulau Bidadari, dulu sakit sekarang cantik. Artikelnya ini kalau tak salah, menjadi juara dari sekian banyak artikel kita. Wajar sih.
Dari judul saja sudah menarik. Judulnya menggambarkan sekali bagaimana si Pulau Bidadari ini.
Dulu, Pulau Bidadari mendapat julukan Pulau Sakit lantaran fungsinya waktu itu adalah sebagai rumah sakit bagi orang-orang penderita kusta. Coba lihatlah Pulau Bidadari yang sekarang, image sakit benar-benar sudah berubah menjadi image cantik. Pulau Bidadari kini tampil dengan mewahnya guna memanjakan para wisatawan yang ingin pergi berlibur.
Dulu, Pulau Bidadari mendapat julukan Pulau Sakit lantaran fungsinya waktu itu adalah sebagai rumah sakit bagi orang-orang penderita kusta. Coba lihatlah Pulau Bidadari yang sekarang, image sakit benar-benar sudah berubah menjadi image cantik. Pulau Bidadari kini tampil dengan mewahnya guna memanjakan para wisatawan yang ingin pergi berlibur.
Pulau Onrust
Lanjut ke pulau-pulau lainnya. Adalah Pulau Onrust, Pulau yang dahulu merupakan lokasi tempat karantina haji. Lokasi ini kini tinggal puing-puing akibat efek bekas letusan gunung krakatau. Bekas puing-puing itu tidak dihancurkan namun menjadi semacam bukti bahwa dulu sejarah pernah tercatat di sini. Kini di Pulau Onrust juga terdapat semacam museum mini yang bisa menambah pengetahuan kita seputar sejarah kota Batavia.
Sedangkan Pulau Cipir, biarpun kita-kita haya sekedar lewat, terlihat sekali bagaimana reruntuhan asrama Karantina Haji masih lebih utuh bila dibandingkan dengan Pulau Onrust.
Pulau Cipir |
Nah, Pulau Kelor, Pulau terakhir yang kita kunjungi. Diantara Pulau-pulau yang lain saya paling suka berada di Pulau Kelor. Cantik sih.
Biarpun paling sempit, tapi hamparan pasir putih terbentang lapang. So cute.
Belum lagi, pulau ini nampak eksotis dengan adanya benteng Martelo yang bersebelahan dengan pohon yang sekilas hanya terlihat ranting tanpa daunnya. Paduan kedua hal ini membuat Pulau Kelor kelihatan cantiknya.
Pulau Kelor |
Yeah, biarpun udah satu tahun lalu perjalanan ke Pulau Bidadari, tapi karna banyak kata “pertama”, makanya saya tak mungkin lupa. Dan hari ini, karna saya lagi kangen jalan jauh, makanya saya sengaja menuliskannya sebagai wujud menostalgiai kenangan. Hehehe.
Nah, untuk info tentang Pulau Bidadari, mungkin bisa kunjungi lamannya:
atau telefon ke : (021) - 64710048
(021)64710048
28 comments
Pengen ke sana. Bagus banget! :D
ReplyDeleteDeket lho mbak dari jakarta :-)
DeleteBenteng Martello kayanya jadi tempat yang cocok buat foto2.
ReplyDeleteIya. Selain karna puingnya yang eksotis, jga merupakan ikonnya pulau. jadi sayang kalau sampai nggak foto :D
DeleteWah, mau dong? Siapa tahu bakal ada yang ajak ke sana. :D
ReplyDeleteAjak aku mbak ajak aku. Aku mau juga kalau diajakin ke sana lagi. hehe
DeleteWah tampaknya sekarang pulau bidadari sudah terbebas dari sampah ya mbak, kelihatan bersih
ReplyDeleteMemangnya dulu banyak sampah ya ms? Pas kesini bersih ki
DeleteYg ini pulaunya keren.
ReplyDeleteKalau uti waktu itu ke pulau untung jawa bagian dari kep seribu tp bagian barat.. wedeh kotor banget.
Padahal pulau untung jauh dari jakarta. sayang ya ti kalau sampai kotor. Tapi memang pulau untung wisatawannya jauh lebih banyak dari pulau bidadari sih. jadi ya wajar lah kalau kotor. Kalau pulau bidadari mungkin lntaran pulau resort ya, lebih keurus makanya lebih bersih juga
DeletePantaaaiii ...
ReplyDeleteIh, pingin merasakan bermalam di cottage di atas air. Aroma laut nya pasti kuat, ya ^^
jelas mbak. sekeliling pulau kan laut :-D
DeleteKan jadi pengen jalan2 kan
ReplyDeletehaha. ayo jalan-jalan lagi :D
DeleteSmga pohon jodohnya pun jg dpat membantu yg jomblo2 sgra menemukan jodohnya. Cie,cie.
ReplyDeletewkwkwkwk. husss jangan meminta ma pohon
DeleteHuwoooo keren bangeet!
ReplyDeletePengen ih kapan2 kesana juga 😁
kesana gih mbak. mumpung momen akir bulan ki
DeleteMba Aida...kayak Uti jadinya. Ngumpulin foto dan memori, lalu tulis, hihihi... Good job Mba.. semoga bisa kesana lagi yaa.. :)
ReplyDeletehehehe. 11 12 ma uti mbak.
DeleteAmin mbak. Moga dirimu bisa kesana pula ^^
2 kali ke situ...tp lum pernah nginep :D
ReplyDeletelah kan, dulu nginep to mas???
DeletePengen kesanaaa
ReplyDeletewes mbak gek golek tiket nang jakarta terus langsung cuss
DeleteSelama ini hanya sekedar baca saja tentang Pulau Bidadari belum sempat ke sana :( semoga one day bisa ke sana bareng keluarga.
ReplyDeleteAmin mbak. Moga banyak rejeki biar sewaktu-waktu bisa ke sana :D
Deletewah iki jalan jalan dewe..
ReplyDeleteduh yang habis famtrip solo. wkwkwk. oleh-olehnya mana pak?
DeleteSemoga yang tersaji, bisa bermakna.
Kalau kamu suka dengan artikel ini, jangan lupa share & like fanspage gubug kecil sang entung di facebook
Terima Kasih :)