kremun-kremun rindu ke Karimunjawa
Kalau hidup saya di hastag, maka kata itulah yang akan muncul saat ini. Bagi saya perjalanan kami ke sana 2014 lalu meninggalkan kesan yang begitu mendalam. Pemandangannya, lautnya, pantainya, sunrisenya, snorklingnya, juga tragedi-tragedi pengusiran kami di sana. Semuanya menyisakan rindu yang tiada bertepi.
Apalagi, explorasi kami yang belum tuntas. Rasanya saya ingin secepatnya mengepak ransel dan langsung berkapal menuju ke sana.
Dalam sebuah grup yang diikuti saya dan beberapa rekan perjalanan ke Banyuwangi,yang juga sebelumnya pernah melakukan wisata Karimunjawa, mereka rupanya mengucapkan hal yang sama. Rindu Karimunjawa.
Aihhh, mungkin Pulau itu jika diteliti udaranya mengandung komposisi senyawa narkoba. Membuat siapapun yang kesana merasa tak cukup jika hanya datang sekali. Maunya nagih, lagi dan lagi.
Karimun = kremun-kremun
Meskipun sudah pernah kesana, dan mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi baru beberapa minggu ini saya mendengar tentang sejarah atau asal-usul Pulau Karimunjawa.
Tak kenal maka tak sayang, peribahasa itu tak berlaku buat pulau ini. Saya tak perlu tahu lebih dulu bagaimana asal muasal si Pulau Karimunjawa, untuk bisa ‘sayang’ dengan pulau itu. Tapi, justru karena rasa ‘sayang’ itulah, makanya saya mau tahu.
Alkisah, dahulu kala Sunan Muria menyuruh anaknya Amir Hasan untuk memperdalam ilmu agamanya. Tetapi sang anak malah kabur ke sebuah pulau. Sunan Muria melihat pulau tempat kaburnya sang anak begitu jauh dari Gunung Muria yang merupakan gunung tempat lokasi Sunan Muria tinggal. Dari gunung Muria, pulau Karimunjawa hanya terlihat kremun-kremun (samar-samar). Oleh karenanya dinamakanlah pulau itu Karimun yang berasal dari kata kremun-kremun.
Kini Pulau itu sukses membayangi saya dengan rindu yang kremun-kremun dalam kelopak mata.
Daratan Karimunjawa
Karimunjawa menurut wikipedia memiliki luas daratan sekitar 1500 hektare. Meskipun wisata karimunjawa lebih beken dengan ragam pesona lautnya, tetapi perlu diketahui pula bahwa pulau ini memiliki pesona wisata darat yang sayang jika sampai dilewatkan untuk dijelajahi.
Perjalanan 2014 lalu, kami beruntung sempat mengexplore beberapa pesona daratan wisata Karimunjawa. Meskipun belum semua, dan hanya beberapa, tetap saja tempat itu terus menimbulkan bayangan kremun-kremun dalam ingatan, yang membangkitkan seluruh gairah rindu penjelajahan.
1. Pantai Nirwana Resort
Pantai ini adalah milik sebuah resort, Nirwana Resort namanya. Saat berkunjung ke sini, hari masihlah pagi. Biarpun kami ketinggalan sunrise di sana, tetapi tak sedikitpun terbersit kecewa di hati. Ada saja alasan saya untuk merasa bahagia selama di Karimunjawa. Termasuk, saat sunrise tak berhasil kami dapat lantaran kami kesiangan dan langit memang mendung.
Penampakan Pantai Nirwana Resort yang sepi dan bersih, serta gasebo-gasebo yang tertata membuat kami serasa memiliki pantai pribadi. Belum lagi taman di Nirwana Resort dengan deretan kamboja putih serta rumputnya yang tertata. Kentara sekali keasriannya. Keinginan terdalam punya rumah pinggir pantai macam film full house pun bisa sedikit terpuaskan selama di sini.
Bersantai di Nirwana Resort |
2. Pantai Ujung Loro
Nama pantai ini kami ketahui setelah kami tanyakan pada seorang tur leader yang menemani kami tur laut. Dengan memberikan deskripsi bagaimana bentuk pantai itu, sang tur leader menyimpulkan kalau pantai yang kami datangi itu adalah Pantai Ujung Loro.
Pantai ini tidaklah luas. Hanya sempit. Sebuah ayunan bertengger pada sebuah pohon dengan menghadap laut. Ayunan ini menjadi singgasana yang menyenangkan untuk menikmati gemericik ombak laut Karimunjawa yang bergulung lemah. Di dekatnya, bebatuan berujung agak runcing berderet dengan posisi miring, menambah keunikan pemandangan di tempat ini.
3. Pantai Nyamplung Ragas
Explorasi daratan selanjutnya adalah Pantai Nyamplung Ragas. Ciri khas pantai ini adalah pasir putihnya yang begitu luas dengan pemandangan Pulau Batu yang kelihatannya hanya sejengkalan tangan jaraknya. Pantai Nyamplung Ragas merupakan terusan dari Pantai Nirwana Resort, Ujung Loro dan jika diteruskan lagi menuju Legon Lele.
Jika teman kami bercerita bahwa saat kemari pantainya kotor, maka kami sungguh merasa beruntung lantaran kunjungan kami ke Pantai Nyamplung Ragas saat kondisi pantai sangatlah bersih dan seperti dua pantai sebelumnya. Sepi, tanpa pengunjung yang lain. Kami bersama seorang bule serta istrinya, menjadi satu-satunya pengunjung di sana saat itu. Saking sepinya, seekor burung yang mungkin burung flaminggo pun bersedia menampakkan dirinya.
4. Pantai Legon Lele
Pantai ini memiliki kisah yang berhubungan erat dengan sejarah nama wisata Karimunjawa. Didongengkan, bahwa utusan Sunan Muria yang saat itu akan mengirimkan mustaka dan oleh-oleh untuk Amir Hasan membawakan nasi pecel lele dan juga pepes siput. Amir Hasan menanti utusan ayahnya di pinggir sebuah Legon (teluk). Saat tiba, pecel lele dan juga pepes siput itu tidak sengaja jatuh ke laut. Ajaibnya, lele dan siput yang sudah masak tersebut hidup kembali. Karena lele dan siput itu sebelumnya sudah matang, maka kemudian lele tersebut hidup kembali tanpa memiliki patil. Siputpun hidup tanpa memiliki ekor yang runcing. Lele dan siput itu lantas beranak pinak hingga sekarang. Karena kejadian inilah Amir Hasan menamai tempat ini Legon Lele.
Untuk menuju tempat ini, kami harus menerobos dulu ke sebuah rungkut hutan mangrove yang sekilas nampak menakutkan. Hijaunya pepohonan di perbukitan Legon Lele memberikan kesan yang berbeda dengan pantai-pantai sebelumnya. Keasrian Legon Lele cukup memanjakan mata kami. Sebuah kapal bekas, tak berpenghuni menjadi aksesoris pelengkap yang menambah keunikan tempat ini. Jika perjalanan kami diteruskan menyusur Legon Lele, menurut informasi, harusnya kami akan berjumpa dengan perkampungan Legon Lele dan juga tempat pemancingan lele. Tetapi hari itu, masalah mepetnya waktu, mengurungkan niat kami untuk jelajah lebih lanjut.
5. Treking Hutan Mangrove
Sebagai pelindung pantai, habitat berbagai jenis satwa, dan tempat pembesaran banyak jenis ikan laut adalah beberapa manfaat yang saya ketahui seputar hutan mangrove. Di Karimunjawa, hutan Mangrove ini sekaligus dikelola sebagai hutan wisata. Di dalam area wisata treking mangrove di Karimunjawa, kami menemui beragam papan-papan berisi pengetahuan seputar mangrove.
Melewati papan-papan kayu yang dibuat melingkari area hutan ini, kami harus rela digigiti nyamuk lantaran kami lupa membawa lotion anti nyamuk. Sebuah pelajaran sederhana yang akan saya ingat untuk suatu hari jika diberi kesempatan lagi olehNya jelajah hutan mangrove :-D
Papan treking tempat pijakan kami terbuat dari papan yang disusun rapi, dan nampak eksotis ketika kamera dijepretkan. Di tengah-tengah area treking, sebuah menara pandang dari kayu berdiri. Dari menara pandang ini kita bisa melihat luasnya area hutan mangrove Karimunjawa beserta penampakan lautnya.
6. Pantai Kemloko dan Pantai Annora
Sebuah pantai yang penuh bebatuan, luas, dengan ayunan yang jumlahnya lebih banyak, itulah gambaran yang bisa saya ceritakan tentang pantai ini. Pantai ini menjadi pantai yang kami kunjungi terakhir dan hanya sebentar saat wisata Karimunjawa. Yang saya ingat, pantai ini tidaklah berpasir putih, pasirnya cenderung kecoklatan. Tetapi nampaknya, pantai ini cukup nyaman jika digunakan untuk menikmati hari, bercengkerama dengan teman-teman ditemani sepoi angin yang berhembus. Bahkan tampaknya, pantai ini cukup strategis untuk mendirikan tenda.
Pantai Annora |
7. Bukit Joko Tuo dan Bukit Love
Kedua lokasi ini adalah wisata Karimunjawa yang ingin saya datangi jika nanti saya berkesempatan datang lagi ke Karimunjawa. Masalah waktu, lagi-lagi menjadi alasan kami saat itu batal berkunjung ke sana. Ragam foto instagram yang banyak tersebar seputar dua bukit ini ngiming-imingi saya untuk suatu saat harus datang pula ke sana. Yeah, semoga nanti Allah memberi lagi rejeki buat ke sana :-)
Sumber : wikipedia |
Pulau-Pulau Karimunjawa Yang Terlewatkan
Pulau Karimunjawa memiliki sekitar 27 pulau-pulau kecil disekitarnya. Menurut cerita bapak-bapak yang menemani kami tur laut, Beberapa diantara pulau-pulau itu berpenghuni, ada pula yang tak berpenghuni namun sudah menjadi hak milik. Beberapa diantaranya malah kepemilikannya adalah orang luar negri.
Sumber Wikipedia.org |
Saat tur laut 2014 lalu, kami hanya melakukannya setengah hari. Sehingga kami belum puas mengexplore Karimunjawa. Saat itu kami hanya bisa berpuas diri snorkling di laut Pulau Menjangan Kecil Karimunjawa dan menikmati senja di Pantai Tanjung Gelam.
Di laut Pulau Menjangan, untuk pertama kalinya, saya dan sepupu snorkling melihat keindahan bawah laut. Untuk pertama kalinya, saya benar-benar melihat langsung indahnya terumbu karang, serta gerombolan ikan yang berlari ke sana kemari mengitari kami. Biarpun kala itu ketakutan akan air laut lantaran saya tidak bisa berenang membuat saya hanya sebentar memandangi indah bawah laut, tapi ingatan tentang keindahan itu, kremun-kremun sering terlintas di kepala saya, membaluri saya dengan rindu yang berkepanjangan. Lagi-lagi bicara rindu.
Ketika saya tur setengah hari dulu, saya harus rela, melewatkan tur yang seharusnya bisa membawa saya ke Pulau Menjangan Besar, Cemara, Pulau Kecil dan Pulau Tengah. Masalah waktu, alasan yang sama yang sudah saya katakan sebelumnya, masih menjadi alasan utama. Explorasi yang tak tuntas ini, rasanya seperti menuntut penyelesaiannya suatu hari.
senja di Tanjung Gelam |
Cara Mudah dan Murah menuju Karimunjawa
Semenjak perjalanan saya ke Karimunjawa, saya menarik sebuah kesimpulan
“Menuju Karimunjawa itu tidaklah mahal “
Suatu saat saya ingin lagi ke sana.
Saat saya bilang ke temen-temen kalau saya ke Karimunjawa dulu cuma habis Rp. 400.000, banyak yang tidak percaya. Karena beberapa teman ke sana minimal habis 900an ribu termasuk PP dari Solo. Lah saya, Cuma Rp. 400.000 termasuk PP.
Nah, mungkin beberapa saran saya ini bisa dipakai kalau ingin ke Karimunjawa dengan murah:
1. Jadilah backpaker
Catatan saya di blog saya sebelumnya, adalah contoh sebuah perjalanan ala-ala backpaker yang saya lakukan. Saya menyebutnya ala-ala, karena itu memang masih semi backpaker. Masih banyak kok para backpaker keren dan lebih extrim yang bener-bener total mengirit budget perjalanan mereka ke Karimunjawa. Saya pernah membaca sebuah blog yang lebih gila. Perjalanan ke Karimunjawa dengan hanya bermodalkan uang 100-an ribu.
Yang pasti backpaker di sini yang saya maksud secara garis besar adalah melakukan perjalanan sendiri tanpa tur agent. Ribet memang harus menentukan ini-itu sendiri. Tapi ya memang harus begitu kalau memang mau benar-benar irit.
2. Bawalah makanan sendiri
2. Bawalah makanan sendiri
Nasi dan nugget adalah bekal andalan kami kalau jalan-jalan tapi pengennya hemat. Hehehe |
Setiap manusia itu butuh makan. Tapi kalau kamu lebih mementingkan perjalanan, tentu makan bukanlah jadi masalah utama. Maksudnya di sini bukan berarti kita tidak makan sama sekali. Maksud saya, mengirit pengeluaran makan dengan jalan membawa bekal, adalah salah satu cara masuk akal untuk menghemat pengeluaran. Tentunya, makanan yang direkomendasikan untuk dibawa adalah lauk pauk jenis gorengan. Karena pertimbangannya gorengan jauh lebih awet. Abon, atau serondeng juga menu recomended untuk dibawa sebagai bekal penghematan.
Kalau tidak mau repot, maka ya harus pinter-pinter milih tempat makan. Kalau merasa tidak malu, maka bolehlah tanya harga makanan dulu sebelum makan di sebuah warung. Hihihi, Niatnya kan jalan-jalan bukan cari makan :-)
Ini salah satu kewajiban, untuk mencapai Karimunjawa dengan harga murah. Kapal Shiginjai, adalah satu-satunya kapal ekonomi untuk wisata Karimunjawa. Naik kapal ini adalah wajib hukumnya bagi para traveler yang ingin ke Karimunjawa dengan biaya yang lebih murah. Harga tiket kapal ini 2014 lalu masih Rp. 56.000. Tetapi yang harus disiapkan adalah mental perjalanan yang membutuhkan sekitar 5 jam berada di atas kapal. Sayangnya, kapal ini tidak setiap hari berangkat, maka jika ingin menggunakan kapal ini sebagai sarana transportasi, maka haruslah update informasi seputar jadwal kapal. Dan sebaiknya perjalanan memang direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya.
Selain kapal tentu bus dan kereta yang membawa ke Jepara haruslah tingkat ekonomi. Biar total ngiritnya.
Selain kapal tentu bus dan kereta yang membawa ke Jepara haruslah tingkat ekonomi. Biar total ngiritnya.
4. Menginaplah di tempat penginapan yang murah!!!
Karimunjawa merupakan tempat wisata yang sudah ternama. Maka tak heran di pulau ini banyak menawarkan penginapan dengan berbagai harga. Mulai dari yang murah sekali, sampai yang harganya setinggi langit. Tapi tentu tergantung kita mau pilih yang mana. Kalau kita wisata Karimunjawa memang nyari yang murah, maka penginapan yang biasa saja tentu tidak jadi masalah. 2014 lalu, saya menginap di sebuah penginapan yang per-malamnya dihargai Rp. 70.000 saja. Itupun dengan fasilias yang menurut saya sudah cukup lumayan.
Kalau memang mencari penginapan di Karimunjawa yang lebih murah lagi, saran saya sih bawa saja tenda sekalian. Bisa gratis malah. Lumayan asyik kelihatannya mendirikan tenda di Karimunjawa.
5. Tidak ada yang salah kok menggunakan tur agent! Asal pinter aja milihnya!
5. Tidak ada yang salah kok menggunakan tur agent! Asal pinter aja milihnya!
Memang wisata karimunjawa dengan backpaker itu bisa lebih hemat biaya. Tapi kalau nggak pinter-pinter perhitungan dan rajin-rajin cari info serta tanya-tanya ke mbah google, bisa-bisa bukanya ngirit, perjalanan bisa jadi malah ngorot. Selain itu, perjalanan dengan backpaker cenderung memiliki segi kekurangan dari sisi keamanan. Maka dari itu, di era boomingnya kegiatan traveling, bisnis tur agent pun ikutan menjamur.
Salah satu tur agent yang menyediakan pilihan tur ke Karimunjawa adalah Paradiso Tour. Perjalanan ke Karimunjawa lebih nyaman karena perjalanan kita bisa lebih teratur dan terjadwal. Harganya pun tidaklah mahal. Karena harga paket yang ditawarkan mulai dari Rp. 800.000 sampai sekitar satu jutaan tergantung pilihan. Asyiknya dengan harga segitu fasilitasnya sudah lumayan dan nggak kacangan. Makannya terjamin, tidurnya nyaman, explorasinya pun dapet.
Saya sendiri pun bukanlah seorang backpaker sejati. Saya hanyalah seorang penyuka jalan-jalan yang tidak menguras banyak biaya. Jadi kalau memang ada tur agent yang menawarkan harga yang murah, seperti halnya Paradiso Tour, tentu saya lebih memilihnya. Karena bagaimanapun lewat tur agent, segalanya lebih terjamin, aman dan nyaman. Yeah, wajar dong, karena wanita butuh rasa nyaman. Halah.
Hehehe
Akhir kata, semoga saya dan kalian bisa secepatnya menuntaskan rindu ke Karimun Jawa. Dan yang belum pernah kesana semoga segera bisa mengepak ransel dan capcuzz menuju wisata Karimunjawa.
Karimunjawa itu, Indah Sob!!!
Akhir kata, semoga saya dan kalian bisa secepatnya menuntaskan rindu ke Karimun Jawa. Dan yang belum pernah kesana semoga segera bisa mengepak ransel dan capcuzz menuju wisata Karimunjawa.
Karimunjawa itu, Indah Sob!!!
8 comments
hmmmmmmmm ini blog siapa ya? keren abis
ReplyDeleteTerima Kasih sudah mampir. Ini blog saya :-)
Deletewaah jadi pengen kesana...
ReplyDeleteKarimunjawa memiliki pesona darat dan laut yang mempesona mbak. Nggak bakal nyesel dateng ke sana
DeleteBanyak ya, Mbak, pantainya. Di pantai Ujung Loro, enak tuh kayaknya, menikmati suana pantai sambil main ayunan :D
ReplyDeleteEnak sekali Mbak. Enak lagi kalau BBQ nan di salah satu pantai dari pulau-pulau kecil sekitaran Karimunjawa. Sayangnya kemarin karena tur lautnya cuma setengah hari, jadi tidak bisa mengikuti acara ini
DeleteAku looo pengin banget ke Karimunjawa. Bolak balik bikin planning tp gagal maning gagal maning :(
ReplyDeleteWah, sayang sekali. Harus direncanakan lagi mbak lantas secepatnya direalisasi. Karimunjawa ini semacam maldivestnya jawa tengah soalnya :-) dijamin bikin ketagihan nanti
DeleteSemoga yang tersaji, bisa bermakna.
Kalau kamu suka dengan artikel ini, jangan lupa share & like fanspage gubug kecil sang entung di facebook
Terima Kasih :)